KARYAWAN KALAU SUDAH DIAJARI KEMUDIAN PINTAR, BUKANNYA MENJADI PENDUKUNG MALAH PINDAH KERJA ATAU BERKHIANAT!
Kalimat itu sering kita dengar ya, khususnya dari para pemilik usaha.
Ini terjadi bukan hanya pada usaha skala mikro lho, tapi perusahaan skala international juga sering mengalaminya.
Sebuah tugas besar dari perusahaan adalah bagaimana mendevelop karyawannya. Hal ini sangatlah penting dilakukan oleh perusahaan agar tercapai pola kerja dan budaya kerja yang baik di perusahaan, bila hal ini tercapai maka apa yang menjagi goal di perusahan akan mudah dicapai.
Namun kendala muncul setelah perusahaan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk mendevelop karyawannya, kadang tidak tanggung-tanggung perusahaan mentraining karyawannya hingga ke luar negeri.
Tetapi yang sering kali terjadi adalah:
- Karyawan resign dan pindah kerja.
- Karyawan berkhianat pindah di perusahaan kompetitor. Atau karyawan tersebut dibajak kompetitor. Bukan hanya kliennya yang juga ikut dibajak, tetapi konsep dan rahasia perusahaan cenderung bocor dan kompetitor menjadi tahu kekuatan dan kelemahan kita. Untuk selanjutnya mereka akan siap membanting kita keluar dari arena kompetisi.
- Karyawan berkhianat, resign lalu bikin perusahaan sendiri, sebagian kliennya dibajak lalu ikut dibawa kabur.
Sakit ga sih?
Jangan risau.
Dan gak perlu lah baper, lalu menangis di sudut ruangan sambil matiin lampu.
Gak gitu juga kali ah.
Bagaimanapun juga, upaya menDevelop people itu sangatlah perlu dilakukan oleh perusahaan, dan tetap harus dilakukan terus secara konsisten berkesinambungan. Karena perusahan harus menjaga kinerja karyawan dan produktifitasnya.
Apalagi untuk mencapai hasil diatas standar rata-rata perlu upaya yang luar biasa.
Demikian pula bila kita ingin memenangkan persaingan dalam usaha, tentunya dibutuhkan nilai-nilai lebih dari perusahaan yang nilai tersebut harus diatas standar pada umumnya pula.
Walaupun keadaan ini dapat terjadi disemua bidang usaha, baik skala kecil maupun besar, namun anda bisa meminimalisirnya dengan berbagai cara. Antara lain;
SELEKSI CALON KARYAWAN
Dalam proses seleksi anda boleh saja menyiapkan strategy pencegahan masuknya penyusup dan calon pengkhianat dengan interview ketat, mendalam, dan perlu juga dilakukan background check.
Pada saat interview anda bisa memeriksa Personal Mission apa yang ia punya, apakah selaras dengan apa yang dibutuhkan perusahaan, ataukah memiliki misi pribadi yang menjadikan resiko yang mengkhawatirkan bagi perusahaan.
Hal ini bisa dilakukan dengan teknik wawancara yang persuasif, dan sang pewawancara harus memiliki kemampuan secara mahir dalam melakukan wawancara kepada calon karyawan.
PENGELOLAAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Tingkat kepuasan kerja, konflik yang dikelola dengan baik, sangat mempengaruhi tidak hanya kinerja, namun niat-niat yang mungkin muncul dan berkembang karena ketidak puasan.
Konflik didalam SDM selalu mungkin terjadi dan tidak dapat dihindari, namun mengelola dengan bijak dan solutif malah akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas kerja karyawannya.
Penerapan Reward dan Konsekuensi tentu akan memunculkan rasa keadilan bagi karyawan. Dimana yang memiliki Performa baik dan yang buruk tidak bisa diperlakukan selalu sama. Bila tidak mampu memperlakukan secara bijak malah akan menimbulkan kekecewaan dan ketidak puasan.
Tegas memberlakukan punishment dan tanggap dalam memberikan reward sangat diharapkan oleh karyawan.
EVALUASI KERJA
Selalu lakukanlah Evaluasi Karyawan, perhatikan dengan teliti kondisi naik-turunnya kinerja.
Segera ambil langkah dan tindakan pembinaan bagi karyawan yang memiliki kinerja kurang atau menurun sebelum terjadinya fail.
Kemungkinan adanya hambatan yang tengah dialami karyawan, bisa jadi hambatan tersebut bukan melulu masalah teknis atau prosedural. Tetapi bisa jadi masalah non-teknis atau hambatan yang muncul tersebut berasal dari diri pribadi, keluarga ataupun lingkungannya si karyawan tersebut. Dalam kondisi seperti ini karyawan tidak dapat diberikan punishment yang malah akan menambah bebannya. jelas ini bukan menjadi solusi.
Dan suatu tindakan yang salah bila kinerja karyawan menurun malah diberikan training SOP lagi tanpa melihat latar belakang hambatannya apa.
Ini malah membuat jenuh dan juga bukan menjadi solusi yang efektif.
Tetapi bantulah kesulitan pribadinya tersebut, jadilah Mentor yang baik baginya, lakukanlah dengan pendekatan secara personal yang baik.
Teknik “4 Peran Pemimpin” dapat dilakukan. Seringkali kita perlu memposisikan diri sebagai konsultan untuk memberikan konseling psikologis, hubungan rumah tangga, dan hambatan non-teknis lainnya yang memang memerlukan anda sebagai tempat curhatannya. Daripada dia curhat kemana-mana yang malah akan menjadi konflik baru.
Karyawan bukanlah robot, sesekali dia perlu curhat atau sekedar menyampaikan ekspresi apa yang ada didalam hati dan pikirannya. Disitulah posisi anda dibutuhkan sebagai pemimpin yang mendengarkan.
PRINSIP KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA TUNTAS, KERJA IKLHAS
Ada prinsip yang paling penting menjadi pedoman kami dalam bekerja di Satya Mitra Waspada, yaitu "Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas". Point penting yang perlu dibahas sekarang adalah “Kerja Iklhas”.
Apa sih itu kerja ikhlas?
Secara bahasa Ikhlas mempunyai arti membersihkan (hati), atau bersih, jernih, suci, tidak tercampur.
Abu ‘Utsman berkata : “Ikhlas ialah, melupakan pandangan makhluk, dengan selalu melihat kepada Khaliq (Allah)”.
Abu Hudzaifah Al Mar’asyi berkata : “Ikhlas ialah, kesesuaian perbuatan seorang hamba antara lahir dan batin”.
Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh berkata : “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik.
Jadi ikhlas adalah suatu perbuatan tanpa sifat Riya' dan syirik, karena didasari mengharap dari manusia.
Pada pendapat lain menyatakan ikhlas adalah sifat amal sholeh untuk semata-mata karena Alloh, bukan kepada manusia yang bisa menjadikannya syirik.
Jadi, Pengertian Ikhlas adalah, perbuatan yang didasari oleh hati yang bersih, tidak berharap sesuatu imbalan(pamrih) apapun dari manusia, kecuali hanya karena mengharap Ridho dari Alloh SWT.
Dalam membangun SDM di internal perusahaan kita tidak dapat berputus asa dan berhenti mengajari mereka. Jika upaya ini terhenti malah akan menyulitkan operasional perusahaan itu sendiri, karena perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang terlatih, terampil dan profesional agar dapat mendukung pencapaian-pencapaian perusahaan.
Dari semua upaya yang kita lakukan, apapun hasilnya, kita wajib berserah diri kepada Alloh SWT. Kita wajib melaksanakan semua pekerjaan kita yang terbaik hanya sebagai upaya dan ikhtiar. Selanjutnya DIA lah yang berkuasa memberi penilaian baik atau kurang baik, dan DIA pula yang berhak memberikan hasil atau tidak hasil, untung atau tidak untung dari setiap upaya yang kita kerjakan.
Dan perlu disadari benar bahwa perihal Rejeki adalah takdir, takdir adalah sesuatu yang sudah Alloh tentukan.
Jadi janganlah berkata bahwa “rejeki atau keberhasilan nasib seseorang itu adalah karena saya”, padahal dengan atau tanpa kita, bila takdirnya menentukan ia berhasil maka dia tetap akan berhasil.
kita dipilih oleh Alloh hanya sebagai jalan atau tangga untuk keberhasilan seseorang, dan itu tidak akan ada yang sia-sia, karena anda sebagai “jalan keberhasilan” seseorang, Alloh telah menyiapkan pahala untuk itu.
Mengenai tindakan buruk mereka, dan cara mereka mendapatkan posisi dan rejeki, biarlah hanya menjadi urusan mereka dengan Alloh. karena kita sebagai seorang Muslim sangat meyakini Takdir baik dan takdir buruk.
Semua perbuatan pasti ada ganjarannya.
Sekarang yakinkan pada dirimu bahwa yang pasti adalah..
Kesuksesan mu bukan semata-mata karena kecerdasan dan kehebatan mu. Tetapi ada campur tangan Alloh yang sangat besar dalam kehidupan mu.
Jadi pastikan untuk tidak melakukan tindakan menyingkirkan, menyungkurkan, menyikut, menyikat, mengganjal dan menjegal orang lain, karena bisa jadi kita menghalangi datangnya Rizki Alloh untuk orang itu, seburuk apapun orang tersebut. Hal ini akan mengundang murkanya Alloh pada kita.
Takutlah bila ditengah malam yang sunyi, ia sujud menangis mengadukan semua perbuatan orang yang mendzoliminya kepada Alloh.
Gambarannya adalah bila seseorang yang kita dzalimi melaporkan perbuatan kita kepada Polisi sudah cukup membuat kita cemas dan deg-degan ya, ini dia melapor kepada Alloh lho.
"Panik gak? Panik ga? Paniklah, masak enggak!!!"
-Ir. I Putu C. Wijaya. MM.
Direktur | PT. Satya Mitra Waspada
*Underconstruction
Masih membutuhkan masukan yang baik dari semua sahabat.